Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1493 Viewer - 08 May 2024

Hallo Guys, Apasih K3 itu? Yuk cari tau tentang Manajemen Resiko K3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan segala kegiatan untuk menjamin pekerja selamat dan terlindungi dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kegiatan K3 antara lain manajemen resiko, pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), pengendalian kebakarn, pengelolaan alat dan sarana prasarana hingga menjalankan kesiapsiagaan bencana.

Product Image

Kegiatan K3 yang paling utama adalah manajemen resiko Manajemen resiko merupakan upaya sistematis dalam mengendalikan risiko terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Melalui aksi tersebut bahaya dapat diantisipasi agar tidak menimbulkan dampak terburuk serta sebagai bahan evaluasi terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang telah terjadi.

Manajemen resiko dibuat untuk mengelola dan meminimalkan risiko K3 sekecil mungkin sehingga tidak akan menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Manajemen risiko merupakn rangkaian kegiatan yang terdiri dari:

1) Persiapan
Persiapan terdiri dari penentuan tanggungjawab kegiatan, ruang lingkup manajemen risiko K3 hingga metode dan waktu pelaksanaan kegiatan.

2) Identifikasi Bahaya Potensial
Bahaya potensial meliputi bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya biologi, bahaya ergonomi, bahaya psikososial, bahaya mekanikal, bahaya elektrikal, serta bahaya limbah. Identifikasi dilakukan dengan mengamati seluruh proses kerja mulai awal persiapan hingga limbah terbentuk sebagai akhir dari kerja.

3) Analisis Risiko
Risiko adalah probabilitas bahaya potensial menjadi nyata yang ditentukan oleh frekuensi dan durasi paparan, jenis aktivitas kerja, dan pengendalian yang sudah dilakukan untuk mengurangi dampak bahaya terkait. Analisa risiko dilakukan dengan menghitung tingkat risiko menggunakan matriks penilaian risiko K3.

4) Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko adalah membandingkan tingkat risiko yang telah dihitung dalam tahap analisis risiko sebelumnya dengan standar yang digunakan. Pada tahap evaluasi risiko, perlu ditetapkan apakah suatu risiko perlu diberikan tambahan metode pengendalian atau tidak.

5) Pengendalian Risiko
Prinsip pengendalian risiko meliputi 5 (lima) hierarki, yaitu menghilangkan bahaya (eliminasi), menggantikan sumber risiko dengan sarana/peralatan lain yang tingkat risikonya lebih rendah/tidak ada (substitusi), melakukan rekayasa engineering / pengendalian secara administrasi serta penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

6) Komunikasi dan Konsultasi
Informasi risiko dan rekomendasi pengendalian harus dikomunikasikan kepada penanggungjawab area kerja agar dapat diwujudkan secara nyata.

7) Pemantauan
Pada prinsipnya pemantauan dan telaah ulang perlu untuk dilakukan untuk menjamin terlaksananya seluruh proses manajemen risiko dengan optimal. Pemantauan dapat dilakukan melalui kegiatan inspeksi safety patrol atau laporan unsafe condition dari pegawai.


© 2023 RUMAH SAKIT ONKOLOGI SOLO. All rights reserved.